Antisipasi Serangan DBD, Dikes Kota Mataram Lakukkan Fogging di GPI

Fogging oleh petugas Dikes Kota Mataram di Lingkungan GPI

BidikNews - fogging merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan di berbagai daerah, terutama pemukiman dan sekolah saat musim hujan tiba,. Fogging adalah sebuah teknik pengendalian vektor penyakit, khususnya nyamuk, dengan membunuh nyamuk dewasa dan jentiknya, menggunakan racun serangga. Mesin fogging akan memompa dan menyemburkan racun serangga tersebut dengan cara disemprotkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi pada setiap kesempatan menyebutkan, pihaknya terus melakukan kegiatan fogging di setiap wilayah di Kota Mataram, guna mengantisipasi mewabahnya penyakit DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi

Hal tersebut dilakukan guna memberantas penyebaran nyamuk yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah yang sewaktu waktu menyerang warga Kota Mataram. ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi kepada wartawan.

Menurut Usman Hadi, Fogging adalah tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk. Fogging efektif dalam pengendalian populasi nyamuk. Namun, meski banyak nyamuk dewasa yang terbunuh, larva masih hidup dalam air, Jelas Usman.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), gas untuk fogging nyamuk sudah diracik sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan manusia atau hewan peliharaan. Kandungan insektisida dalam gas tersebut sangat minim sehingga hanya mampu membunuh serangga sekecil nyamuk.” Katanya.

Akan tetapi, kalau dihirup dalam jumlah yang berlebihan, gas ini bisa menimbulkan beberapa efek samping bagi manusia,” Kilahnya.

Lingkungan Griya Pagutan Indah (GPI) Keluarahan Pagutan Barat Kota Mataram juga menjadi target fogging Dinas Kesehatan Kota Mataram.

Petugas Dikes Kota Mataram ketika melakukan fogging di Lingkungan GPI Kota Mataram

Selasa, pagi (8/2/22) petugas  Dinas kesehatan bersama Petugas Puskesmas Karang Pule Kota Mataram bersama warga melakukan kegiatan fogging di Lingkungan GPI, Mengingat warga Lingkungan GPI kerap diserang DBD setiap musim hujan meski tidak terlalu menghawatirkan.

Usman Hadi menjelaskan, Pengendalian DBD di Kota Mataram menggunakan pengendalian vektor terpadu, dimana Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)  tetap menjadi acuan kegiatan rutin dalam bentuk kegiatan Gerakan 1 R 1 J"katanya.

Gerakan 1R1J merupakan gerakan yang bersifat nasional sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan Nomor 591 Tahun 2016. Gerakan ini mengandung arti bahwa setiap bangunan harus memiliki 1 ( satu) orang pengawas dalam kegiatan Pemberantasan sarang nyamuk 3M Plus. Jelas Usman.

Jika ada kasus DBD, akan dilakukan Pemeriksaan Epidemiologi (PE) oleh Puskesmas. PE di sini dimaksudkan untuk mengetahui titik risiko penularan kasus DBD di sekitar lingkungan tersebut dan penemuan kasus DBD lainnya yang belum terlaporkan dan mengetahui proporsi jentik sebagai acuan bahwa perlu dilaksanakan Fogging.” Urai Usman.

 

Pewarta : dae ompu
Editor : BN-007

0 Komentar