Khutbah Jum`at: Dusta Perbuatan Maksiat


Dusta atau bohong adalah induk sebuah kejahatan. Berbohong adalah salah satu ciri orang munafik, dan itu adalah perilaku tercela yang mendorong kejahatan dan mencegah kebaikan. Dusta sama saja dengan berita atau hoaks yang marak di zaman ini. Karena itu, jauhilah sifat dusta karena ini termasuk larangan yang keras dalam agama.

BidikNews,Mataram,NTB - Demikian uraian hikmah Khutbah yang disampaikan Drs.H. Muhammad Nasikhin, M.Ag ketika menjadi Khatib pada Jum`at, 20 Januari 2023 di Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah Mataram – NTB.

Hikmah dari uraian Khutbah Jumat yang disamapikan Ustadz Muhammad Nasikhin juga memberi isyarat bahwa dusta adalah sesuatu perkataan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kenyataan. 

Larangan Berdusta selalu diajarkan oleh orang tua kepada anaknya atau seorang guru pada muridnya untuk tidak melakukan perbuatan dusta. Kenapa dusta tidak diperbolehkan, tentu saja karena akan menimbulkan bahaya atau keburukan baik pada diri sendiri maupun orang lain. 

Rasulullah dikenal dan diakui sebagai manusia terbaik yang memiliki sifat paling jujur di seluruh alam dunia ini. Rasulullah tidak pernah berdusta seumur hidup beliau, sebab itu nantinya di akherat pun beliau tidak akan memberi syafaat pada orang yang suka berdusta. 

Allah berfirman dalam (QS Al Ankabut : 3) :  “Sungguh telah kami uji orang orang sebelum mereka agar Allah mengetahui orang yang jujur dan mengetahui orang yang dusta”. 

Setiap hamba Allah tentu selalu diuji untuk mengetahui kadar keimanan mereka. Orang yang ketika mendapat ujian tidak mampu berpegang teguh pada syariat islam dan berbuat dusta tandanya ia menjadi seseorang yang tidak mampu melewati ujian Allah dan memiliki derajat yang hina

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesudahku nanti akan ada pemimpin yang berbuat zalim dan berdusta, siapa yang membenarkan kedustaannya dan membantu kezalimannya maka tidak termasuk golongan dari umat ku dan aku juga tidak termasuk darinya dan ia tidak akan datang ke telaga (yang ada di surga)”. (HR Nasa’i).   

Dalam uraian khutbahnya, Drs.H. Muhammad Nasikhin, M.Ag juga mengingatkan jamaah tentang bagaimana memperoleh dan mencari rejeki bukan dengan jalan dusta. Tidak akan mendapat keberkahan, jika pekerjaan menipu orang.

Rasulullah melarang umatnya berdusta dan selalu menganjurkan agar melakukan sesuatu dengan jujur dalam keadaan apapun, jika ada seorang yang beragama islam tetapi sering melakukan perbuatan dusta tentu merupakan tanda bahwa imannya sangat lemah dan tidak mau mengikuti perintah Rasul sehingga kelak ia dimasukkan ke neraka. 

Hikmah dari khutbah yang disampaikan Ustadz Muhammad Nasikhin juga mengisyaratkan bahwa Dusta merupakan perbuatan maksiat yang menimbulkan dosa besar karena dusta termasuk perbuatan pengkhianatan terhadap keceprcayaan orang lain. orang yang berdusta sama seperti melakukan perbuatan yang maksiat dan menipu banyak orang. 

Ini artinya bahwa Orang yang berdusa tandanya ia bukan termasuk golongan orang yang mukmin sebagaimana orang kafir terdahulu yang selalu menyebarkan kebohongan untuk mencelakakan umat muslim. 

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS An-Nahl: 105)

Orang yang berdusta dikategorikan orang-orang munafik, Siapa orang munafik itu.? 

H. Muhammad Nasikhin dalam uraian khutbahnya juga menyebutkan bahwa Munafik adalah orang yang menampakkan sesuatu yang tidak sejalan dengan kebenaran. Dengan kata lain, orang yang munafik penuh akan kepura-puraan karena mereka apa yang diucapkannya tak sesuai dengan apa yang ada di hatinya. Dalam Alquran, ciri orang munafik dijabarkan secara lebih luas. 

1. Suka Berdusta

Ciri orang munafik yang pertama ialah suka berdusta atau berbohong. Dalam Alquran surat Al-Munafikun ayat 1, Allah SWT berfirman:

“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta”.

Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa ciri orang munafik itu ketika berbicara akan berdusta. Sebagaimana dalam sabdanya, “Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Sering Ingkar Janji

Ciri orang munafik selanjutnya, yakni sering ingkar janji. Apabila mereka berjanji, tidak pernah ditepati. Allah SWT sangat membenci orang-orang yang berbuat demikian. Hal ini disebutkan dalam Alquran yang berbunyi:

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (Qs. An-Nahl: 91)

3. Berkhianat

Orang munafik juga suka berkhianat. Ketika diberi amanah, mereka akan dengan mudah mengingkari bahkan menghancurkannya. Padahal, Allah SWT telah menjelaskan bahwa apabila seorang Muslim diberi amanat, maka wajib baginya untuk menyampaikan

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 58 yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya....”

Demikian uraian hikmah Khutbah Jum`at yang disampaikan Utadz Dr. H. Muhammad Nasikhin M.Ag. Semoga dari ciri orang Dusta/bohong dan munafik tersebut, diharapkan setiap umat Muslim hendaknya berhati-hati dalam bersikap sehingga dapat menjauhi seluruh sikap orang munafik di atas.

Pewarta : Dae Ompu





0 Komentar