BidikNews,Dompu,NTB – Pembangunan Gedung SMAN 1 Woja Dompu yang dianggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Swakelola Dikbud Provinsi NTB tahun 2022 senilai 2 M, yang dikerjakan melalui Suplayer pelaksana CV. Bintang Rejeki kembali disorot karena diduga bermasalah pada pemasangan baja ringan.
Proyek Pembangunan Sekolah tersebut terdapat 7 Item pekerjaan, antara lain rehab musholla, rehab 3 ruang kelas, rehab lab komputer, rehab lab biologi, bangun lab kimia, bangun lab fisika, dan bangun 1 ruang kelas, yang dimana pada pekerjaan bagian atap menggunakan baja ringan yang diduga menyimpan dari Speck, yang seharusnya menggunakan baja ringan ukuran 75,075 sesuai petunjuk RAB, tetapi pada pekerjaan atap tersebut, diduga menggunakan baja ringan yang terlalu tipis dan tidak sesuai dengan Speck di RAB.
Hal tersebut diketahui ketika Salah satu Guru SMAN 1 Woja yang tak ingin namanya tidak disebutkan itu membeberkan temuannya tersebut pada media ini saat memberikan keterangan.
Menurutnya pihak fasilitator sudah meminta kepada pihak suplayer pelaksana untuk membongkar pekerjaan atap tersebut untuk di ganti sesuai ukuran atau spek yang tercantum dalam RAB.
"Namun pihak suplayer pelaksana hanya menggantikan sebagian saja, dan tidak mengganti semua, dicampur dengan rangka baja yang tipis yang tidak memenuhi Speck di RAB, "kata guru sekolah tersebut.
Ia juga berharap agar pihak Dikbud Provinsi NTB turun langsung kelapangan untuk mengevaluasi pekerjaan pihak suplayer pelaksana," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak suplayer pelaksana ketika ditanya mengakui, awalnya, pada pekerjaan atap tersebut pihaknya menggunakan baja ringan yang tidak sesuai di RAB.
"tetapi bukan sepenuhnya kesalahan dari kami, itu kesalahan dari toko mengorder pesanan kami," jelasnya.
Kemudian Kami sudah membongkarnya dan kami sudah memakai rangka baja ringan yang ukuran sesuai perintah RAB itu, boleh kita lihat langsung di lapangan." katanya.
"besok kita ketemu disekolah, agar bisa melihat langsung kondisi fisik dilapangan." ajaknya.
Tetapi keesokan harinya setelah di hubungi media ini, untuk sama-sama melihat kondisi pekerjaan tersebut, ternyata setelah dihubungi, ternyata dia mencoba menghindar dengan alasan ada kerjaan lain yang harus segera diselesaikan.
"Saya lagi di pekat, Karna ada pekerjaan mendadak yang harus dikontrol, kapan-kapan kita ketemu."katanya saat dihubungi via WA.
Sementara itu, Pihak Dikbud Provinsi NTB Muhammad Ihsan, S.Pd, mengaku bahwa dirinya baru mengetahui terkait persoalan pekerjaan pembangunan SMUN 1 Woja yang bersumber dari Dana DAK tahun 2022 itu.
"Nanti saya akan hubungi dulu pihak sekolah dan pihak fasilitator, untuk tanyakan persoalan itu, besok akan saya panggil semua untuk di tanyai kebenaran," terangnya.
karena saya baru mendapatkan SK terkait Proyek Pembangunan Dana Dak 2022 dari Dikbud Provinsi NTB. dan kebetulan kami ada rapat intern besok," katanya saat ditemui media ini di kediamannya.
Pewarta: Iwan Westom
0 Komentar