BidikNews,Mataram, NTB – Dalam kesempatan ceramahnya Senin, 27 Maret 2023 bertepatan dengan hari ke 05 Ramadhan bertempat di Masjid Al Achwan Griya Pagutan Indah (GPI) Mataram, Guru Besar UIN Mataram Prof. M.Abdun Nasir, M.A., Ph.D.,menjelaskan tentyang Dahsyatnya Sedekah di Bulan Ramadhan.
Selain itu, Prof. M.Abdun Nasir, M.A., Ph.D.,juga menjelaskan beberapa kategori puasa sebagaimana disebutkan dalam Al qur`an antara lain, Puasa Puasa Ramadhan, puasa nazar, dan puasa kafara.
Dalan penjelasannya, Prof. M.Abdun Nasir, M.A., Ph.D., mengatakan, Puasa nazar adalah puasa yang dilakukan untuk memenuhi janji karena menghendaki tujuan tertentu. Artinya, jika seseorang berjanji untuk berpuasa, maka ia wajib melakukan puasa tersebut.
Nazar adalah kesanggupan atau janji untuk melaksanakan ibadah yang bukan wajib, baik secara mutlak ataupun dikaitkan dengan sesuatu. Dalam kehidupan, manusia kadang menghadapi aneka tantangan yang membuat diri menentukan sebuah nazar.
Nazar dapat diartikan sebagai sebuah janji yang dilakukan seseorang dengan tujuan tertentu yang ditunjukkan kepada Allah SWT sebagai bentuk ibadah. Misal, orang tersebut bernazar jika diberi kesehatan terus dan dia ber nazar maka ia bernazar untuk puasa.
Seperti yang disebutkan dalam Al Qur`an, surat Maryam ayat 36 yang menyebutkan bahwa Siti Maryam ibunya Nabi Isa As, bernazar tidak berbicara kepada siapapun atas kelahiran Putranya Isa tanpa Bapak.
Najar untuk tidak bicara Siti Maryam disebut sebagai “diam” sehingga dikatakan sebagai “puasa bicara”.
Sedangkan, Puasa kafarat kata Prof. M.Abdun Nasir, M.A., Ph.D adalah puasa yang dilakukan untuk menutupi dan menebus dosa yang sudah dilakukan sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa tersebut baik di dunia atau pun di akhirat nanti. Hukum puasa ini adalah wajib bagi orang yang mengerjakan dosa tersebut.
Kafarat mengandung arti mengganti, menutupi, membayar, dan memperbaiki. Sebab itu, definisi puasa kafarat adalah puasa untuk menebus dosa atau sebagai denda karena melakukan sesuatu yang dilarang agama Islam.
Puasa kafarat bertujuan untuk menutup dosa yang diperbuat sebelumnya. "Tujuannya adalah untuk menutup dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa yang diperbuat, baik di dunia maupun di akhirat. Kafarat, dalam Islam, hukumnya wajib ditunaikan agar seseorang bisa terbebas dari dosa yang ia lakukan,
Diakhir ceramahnya, Prof. M.Abdun Nasir, M.A., Ph.D menjelaskan tentang Puasa Ramadhan. Dikatakannya, Puasa Ramadhan merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadan yang jumlah harinya antara 29 dan 30 hari. Waktu pelaksanaan puasa Ramadan dimulai ketika Matahari terbit di waktu fajar hingga matahari terbenam.
Prosesnya yaitu menahan diri dari kegiatan makan, minum dan kegiatan lain yang dapat membatalkan puasa. Puasa di bulan Ramadan dapat menghapus kesalahan atau dosa yang telah diperbuat, asalkan dilakukan dengan iman dan mengharapkan pahala dari ridha Allah SWT.
Puasa pada bulan Ramadan sebagaimana dijelaskan dala Al Quran Surat Al Baqarah, ayat 183 yang artinya,
” Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Prof. M.Abdun Nasir, M.A., Ph.D, juga menyebutkan terdapat kelebihan yang tak terhingga yang disiapkan Allah kepada orang-orang beriman dibulan ramadhan yakni dahsyatnya pahala dan kebaikan sedekah bagi orang-rang yang melaksanakannya dibulan Ramadhan.
Mengingat dahsyat dan kemuliaan yang dikandung perbuatan sedekah yang dilakukan oleh saudara yang satu kepada saudaranya lain yang membutuhkan di bulan Ramadhan akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang tiada terhingga.
Sedekah sebetulnya dapat dilakukan kapan saja. Kata Prof. M.Abdun Nasir, M.A., Ph.D, Namun dalam sebuah hadist disebutkan bahwa sedekah pada bulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT.” Tutrnya.
Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah di bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan,“ ujar Guru Besar UIN Mataram ini.
Bersedekah tidak akan membuat kita miskin, melainkan akan melipatganda harta yang kita keluarkan di jalan Allah. bersedekah itu juga memiliki keajaiban yang luar biasa. Seperti apa keajaiban sedekah itu.?
1. Hidupnya semakin berkah
Hidup berkah, hidup yang kita jalani dengan penuh kebahagiaan dan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.
2. Terhindar dari marabahaya
Bersedekah dapat membuat kita terhindar dari semua marabahaya. Contonya, jika sakit. Dengan memperbanyak sedekah, Allah akan mendengarkan doa orang-orang yang pernah diberikan sedekah.
3. Dimudahkan mencari rezeki
Dalam kehidupan ada orang yang memang terlahir dari keluarga bekecukupan dan ada juga sebaliknya. Dengan kita suka bersedekah baik dalam keadaan kaya atau pun miskin, itu mengingatkan kita bahwa kita hidup itu dan bekerja itu Allah selalu melihat kita.
4. Menghapus dosa dan kesalahan
Rasulullah SAW bersabda, “Bersedekahlah kalian, meski hanya dengan sebiji kurma. Sebab, sedekah dapat memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan, dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air mampu memadamkan api.” Dan banyak lagi keajaiban-keajaiban sedekah lainnya.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar