Peran Teknologi Transfer Embrio (TE) sebagai generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah teknologi IB merupakan Terobosan untuk peningkatan kualitas ternak sapi perah dan potong melalui peningkatan mutu genetic, dan juga Terlaksananya percepatan peningkatan mutu genetik ternak nasional Pemenuhan kebutuhan bibit sapi yang berkualitas.
BidikNews.net,Mataram,NTB - Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Daerah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Muhammad Nur, M.Si usai mengikuti kegiatan Evaluasi - Koordinasi dan Forum Konsultasi Publik Jasa Layanan Balai Embrio Transfer Cipelang,pada Kamis, 7 Desember 2023 bertempat di Pajajaran Hotel – Bogor.
Kegiatan Evaluasi - Koordinasi dan Forum Konsultasi Publik Jasa Layanan Balai Embrio Transfer Cipelang tersebut dihadiri oleh 15 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi se Indonesia dan 34 Kabupaten/Kota yang melaksanakan fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Acara Evaluasi - Koordinasi dan Forum Konsultasi Publik Jasa Layanan Balai Embrio Transfer Cipelang ini dihadiri pula oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Termak serta Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dalam arahannya Dirjen PKH mengharapkan Daerah harus memiliki peran dan target dalam peningkatan populasi dan produksi melalui Pengembangan Transfer Embrio, sehingga akan Mewujudkan swasembada daging sapi dan mengurangi ketergantungan import bakalan maupun import Bull,” kata Muhammad Nur.
Banyak hal yg menjadi rekomendasi dan rumusan yang dihasilkan dalam Evaluasi - Koordinasi dan Forum Konsultasi Publik Jasa Layanan Balai Embrio Transfer Cipelang tersebut.
Mewakili Provinsi NTB, Muhammad Nur menyampaikan bahwa kegiatan Transfer Embrio adalah bagian dari upaya Pemerintah menyiapkan bibit unggul dan calon Bull yang diharapkan menjadi sumber produksi bibit berkelanjutan jika dimanfaatkan oleh BIBD maupun BIB Nasional melalui proses penjaringan
Oleh karena itu kata Muhammad Nur, Kegiatan Transfer Embrio harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Optimalisasi Reproduksi/Sikomandan, namun lebih diprioritaskan pada wilayah IB intensif dan pengembangan dengan struktur populasi padat.
Yang lebih penting lagi adalah untuk menunjang upaya permuliaan dan pemurnian ternak lokal (Plasma Nutfah) tersedianya bibit ternak lokal dengan mutu genetik unggul.
Selain itu kata Muhammad Nur, Pemenuhan Calon Pejantan untuk BIB Nasional/Daerah terus dilakukan guna Mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam mengurangi Import bibit sapi (Bull dan Donor) dari Luar negeri karena harganya sangat mahal.
Dikatakan Muhammad Nur, Peran Teknologi Transfer Embrio (TE) sebagai generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah teknologi IB merupakan Terobosan untuk peningkatan kualitas ternak sapi perah dan potong melalui peningkatan mutu genetic.
Terlaksananya percepatan peningkatan mutu genetik ternak nasional serta Pemenuhan kebutuhan bibit sapi yang berkualitas. Disamping itu Pemenuhan Calon Pejantan untuk BIB Nasional/Daerah dan Mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam mengurangi Import bibit sapi (Bull dan Donor) dari Luar negeri (harganya sangat mahal).
Dan yang lebih penting lagi adalah Menunjang upaya permuliaan dan pemurnian ternak lokal (Plasma Nutfah) Tersedianya bibit ternak lokal dengan mutu genetik unggul.
Dikahir keterangannya, Muhammad Nur juga mengingatkan agar para Peternak pemelihara ternak TE harus memenuhi kebutuhan minum dan pakan hijauan maupun konsentrat untuk ternak TE tersebut agar pertumbuhan bisa optimal dan kebuntingan bisa dijaga dengan baik, sehingga terus maju_melaju menuju NTB yang Gemilang.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar