Foto : Repro BidikNews.net
BidikNews.net,Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka akan tetap menggunakan singkatan dalam debat keempat Pilpres 2024.
"Kalau nanti, tentunya suatu singkatan atau istilah yang umum pasti akan dipakai," kata Bendahara Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Bobbby Gafur Umar di Jakarta dirilis Tempo.co. pada Rabu, 10 Januari 2024.
Bobby mencontohkan beberapa istilah umum yang mungkin akan dipakai Gibran dalam debat seperti Net Zero Emmision (NZO) dan beberapa singkatan umum lain. Itu kan istilah umum. Ya, harusnya ngertilah cawapres lain," kata Bobby.
Menurut dia, Gibran telah mempersiapkan dengan matang debat cawapres yang akan digelar pada Ahad, 21 Januari 2024. Gibran, kata Bobby telah siap dengan tema yang akan diangkat dalam debat itu yaitu soal pembangunan berkelanjutan, Sumber Daya Alam, lingkungan hidup, energi pangan, agraria masyarakat adat dan desa.
Bobby menuturkan bahwa Gibran juga telah menyiapkan beberapa argumen dalam debat, salah satunya adalah solusi terkait dengan pengurangan emisi karbon.
"Yang paling utama upaya pengurangan emisi karbon adalah sektor transportasi. Jadi harus ada migrasi dari sistem transportasi yang sekarang menggunakan bahan bakar dari fosil ke elektrifikasi listrik," kata dia.
Dengan upaya tersebut, dia yakin Gibran akan mengulang keberhasilan menjelaskan visi misinya di hadapan dua pesaingnya Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md seperti pada debat sebelumnya.
Dalam debat cawapres pertama Gibran sempat bertanya dengan singkatan yaitu SGIE kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar. Mendapat pertanyaan itu, Muhaimin alias Cak Imin mengaku tak mengetahui apa itu SGIE.
Pascadebat itu KPU kemudian meminta kepada masing-masing tim sukses agar pasangan calon tidak lagi menggunakan akronim atau singkatan dan istilah asing dalam debat Pilpres. Hal ini kemudian diterapkan di depat calon presiden pada akhir pekan lalu.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah menyarankan kepada paslon agar sedapat mungkin langsung menjelaskan bila terpaksa menggunakan singkatan maupun istilah asing yang belum familiar supaya gelaran debat dapat berjalan efektif.
"Supaya calon yang akan berdebat itu menyampaikan kepanjangan kalau ada singkatan, atau istilah yang secara umum belum populer digunakan supaya debatnya efektif, tidak lagi menambah pertanyaan itu singkatan dari apa," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Januari 2024.
Pada kesempatan yang sama, anggota KPU RI August Mellaz menambahkan bahwa pihaknya telah menyepakati agar moderator juga menjalankan fungsi sebagai penegas bila nantinya ada penggunaan akronim atau istilah asing saat debat tanpa mengurangi batas waktu yang sudah ditentukan.
"Akan tetapi, kalau memang itu terjadi disepakati bahwa moderator akan menjalankan fungsi untuk mempertegas terkait dengan akronim ataupun istilah tanpa mengurangi waktu setiap paslon pada saat debat, itu sudah clear," jelas Mellaz.
Pewarta: Tim BidikNews.net
0 Komentar