Kementerian Agama RI telah merilis tema dan logo HAB Kemenag ke-78 Tahun 2024 yang akan diperingati pada tanggal 3 Januari 2024 dengan tajuk “Indonesia Hebat Bersama Umat”. Tema ini terinspirasi dari sebuah kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan kerukunan umat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Selain itu, branding logo Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke-78 Tahun 2024 menampilkan dominasi warna hijau dan ungu, mengandung makna yang mendalam.
TANGGAL 3 Januari 1946 bertepatan dengan tanggal 29 Muharram 1365 H merupakan tanggal lahirnya Kementerian Agama RI yang ditetapkan dengan Penetapan Pemerintah No 1/S.D dalam Kabinet Sjahrir II yang berbunyi; Presiden Republik Indonesia, Mengingat: usul Perdana Menteri dan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat, memutuskan untuk Mengadakan Kementerian Agama.
Setelah adanya keputusan tersebut, maka sejak itulah kemudian di setiap tanggal 3 Januari jajaran pimpinan dan seluruh karyawan Kementerian Agama baik pusat maupun daerah di seluruh Indonesia merayakan hari lahirnya dengan meriah, semarak, dan penuh suka cita. Perayaan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2024 ini merupakan perayaan yang ke-78 dengan mengusung tema “Indonesia Hebat Bersama Umat”.
Tema ini sangat menarik karena kehebatan bangsa Indonesia sudah tidak diragukan lagi dan itu sudah terbukti sejak kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Terbebasnya Bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan dalam kurun waktu yang cukup lama menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kuat, gigih, dan tangguh.
Tentu diakui bahwa masih banyak aspek yang masih perlu dibenahi dan ditingkatkan baik dari aspek sosial, politik, budaya, ekonomi, bahkan juga agama terutama terkait dengan relasi antar dan intern umat beragama. Namun kesemuanya itu sudah menjadi agenda dan perhatian pemerintah dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera sepanjang masa.
Dalam konteks agama, Kemenag mempunyai peran dan kontribusi yang besar dan strategis dalam menciptakan Indonesia yang kondusif, aman, nyaman, damai, dan sejahtera.
Selain itu, Kemenag memiliki tanggung jawab moral dalam banyak hal terutama penguatan toleransi antar umat beragama, pembinaan moral-etik semua ASN yang ada di bawah naungan Kemenag serta penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM untuk tetap tampil prima, berwibawa, hebat, dan bermartabat. Semua ini menjadi modal dasar dalam mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang “thoyyibatun wa rabbun ghafur”.
Darma-Bhakti untuk Negeri
Dari dulu hingga sekarang, Kemenag terus berbenah diri menuju Kemenag yang lebih baik dan makin baik dari waktu ke waktu. Terlebih saat ini, Kemenag di bawah kepemimpinan Bapak H. Yaqut Cholil Qoumas (yang akrab disapa Gus Men) sejumlah terobosan baru telah banyak dilakukan. Begitu juga dengan diinisiasinya berbagai inovasi program-program smart dan brilliant muncul teridentifikasi dan tersusun dalam skala prioritas terus didengungkan sekaligus diwujudkan supaya Kemenag makin berkibar dan bersinar di tengah perubahan zaman yang tak terelakkan.
Di antara program inovatif dan prioritas tersebut adalah: penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, kemandirian pesantren, cyber university, religiosity index, dan kerukunan umat beragama. Dari berbagai program prioritas tersebut, transformasi digital menjadi pondasi sekaligus akselerator dalam pencapaian program-program Kemenag.
Betapa tidak, menyadari akan era modern saat ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, maka Kemenag juga lewat legacy Gusmen harus bisa membawa Kemenag beradaptasi dengan kemajuan teknologi tersebut. Karena jika tidak maka Kemenag akan tertinggal dan tergilas oleh perkembangan zaman. Oleh sebab itu, dengan gencar Gusmen memproklamirkan sebuah jargon “Digital atau Ditinggal” sebagai bentuk perhatian penuh beliau terhadap pentingnya penguatan dan penguasaan digital.
Lewat program digitalisasi inilah kemudian Gusmen dan jajaran pimpinan Kemenag menuai apresiasi dari berbagai pihak seperti penghargaan dari detik.com Award 2023 kategori Tokoh Transformasi Digital Pelayanan Keagamaan. Kemenag juga mendapatkan apresiasi sebagai Badan Publik Informatif dari Komisi Informasi Pusat.
Selain itu, Kemenag juga menerima tropi penghargaan dari Founder ACT Consulting International Ary Ginanjar sebagai kementerian yang paling harmonis se-Indonesia.
Apresiasi dari berbagai pihak tersebut membuktikan bahwa eksistensi Kemenag saat ini diakui publik telah bertransformasi menjadi lebih baik dan lebih maju dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Agama benar-benar menyadari bahwa terciptanya Indonesia yang maju dan hebat adalah berkat kerja keras, kerja cerdas, kerja cermat, kerjasama dan komitmen yang kuat antar sub bidang-bidang yang telah terbangun di institusi Kemenag itu sendiri.
Perayaan HAB Kemenag tahun ini selain ingin memperlihatkan sekaligus menunjukkan kepada publik bahwa Kemenag hadir untuk rakyat dan umat melalui pelayanan yang lebih transparan, akuntabel dengan reformasi digital yang lebih baik sehingga menjangkau publik, juga ingin menyampaikan pesan moral bahwa sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang maksimal.
Dan hasil yang maksimal dapat diperoleh bila dilandasi dengan kebersamaan dan niat yang tulus-ikhlas sebagaimana jargon Kemenag sebelumnya yang sudah tertanam dan dikenal dalam sanubari masyarakat Indonesia yaitu “Ikhlas Beramal”.
Motto ini hendaknya tetap dipegang oleh umat Islam sekaligus menjadi landasan teologis mereka dalam bersikap guna meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Beramal adalah aktivitas duniawi sementara ikhlas mengandung dimensi ukhrawi. Sehingga beramal tanpa dibarengi dengan niat yang ikhlas maka amalnya menjadi sia-sia.
Demikian pula, jika hanya mengedepankan ikhlas semata tanpa ada wujud amal nyata, maka kehidupannya menjadi kering dan hampa.
Berbagai kerja inovatif dan kreatif yang telah diikhtiarkan pimpinan Kemenag beserta jajarannya adalah merupakan aktualisasi nilai iman yang dibarengi dengan amal sholeh sehingga layak untuk disematkan kepada mereka gelar muflihun (orang-orang yang beruntung).
Eksistensi Kemenag di bumi pertiwi betul-betul harus memberi manfaat ke semua pihak dan semua kalangan tanpa ada sekat ras, suku, budaya, organisasi, bahkan juga agama. Kemenag adalah salah satu institusi pemerintah yang kiprahnya ditunggu untuk senantiasa menebar kebaikan dan manfaat untuk rakyat Indonesia bahkan untuk alam semesta (rahmatan lil’alamin).
Oleh sebab itu, ke depannya, Kemenag harus mampu bertransformasi menjadi lebih sukses dan lebih maju baik untuk hari ini, esok dan di masa-masa yang akan datang. Sebagaimana Nabi sudah menegaskan bahwa “man kaana yaumuhu khairan min amsihi fahua robihun“ orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah termasuk orang-orang yang beruntung?!
Mereka yang beruntung itu adalah mereka yang hidupnya penuh makna dan berkah, dan itulah yang disinyalir oleh Nabi sebagai manusia terbaik yang selalu bermanfaat bagi orang lain (khoirunnas ‘anfa’uhum linnas). Manfaat yang diperoleh tidak hanya pada saat hidup di dunia semata, tetapi akan terus berlanjut untuk dinikmati sampai akhirat kelak.
Kita berharap HAB Kemenag yang ke-78 ini bisa menjadi momentum yang menumbuhkan semangat baru untuk lebih meningkatkan kinerja dalam mewujudkan Indonesia hebat bermartabat bersama umat. Wallaahu al-Haq wa A’lam Bisshawaab. (*)
Penulis : adalah : Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag dan Dr. Khairul Hamim
0 Komentar