Hilangnya adab dan rusaknya akhlak akan menjadi bencana besar dunia akhirat, seperti yang marak terjadi dewasa ini, banyak anak yang tidak menghormati orang tuanya, siswa tidak menghormati gurunya, bahkan tega berbuat aniaya kepada yang lebih tua.
BidikNews.net,Bima - Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, dalam Islam mengenalkan adab harus dimulai sebelum anak usia baligh. Mengajarkan adab adalah salah satu kewajiban orang tua karena merupakan bagian dari pendidikan untuk menunjang kepribadian anak.
Dengan dasar itu Bupati Bima Hj. Dinda Dhamayanti Putri mengajak Para orang tua khususnya ibu sebagai Madrasah pertama dalam kehidupan anak diharapkan dapat membentengi anak dan keluarga dengan akhlak yang baik, akhlakul karimah agar tumbuh secara sehat dalam menjalani kehidupan di lingkungannya".
Pesan tulus yang menyentuh kalbu para orang tua tersebut disampaikan Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri SE, M.IP ketika melaksanakan kegiatan Safari Ramadhan Kecamatan Ke-17 yang dirangkaikan dengan Nuzulul Quran di Masjid Al-Hidayah Desa Sangia kecamatan Sape pada pada Kamis (28/3) lalu.
Bupati Bima Hj. Dinda Dhamayanti Putri berharap, semoga senantiasa menjadi orang tua tauladan yang bisa mendidik anak-anaknya sehingga suatu saat bisa menjadi putra putri yang membanggakan dan bermanfaat bagi agama, bangsa, negara, khususnya Dana Mbojo tercinta." Harapnya.
Rangkaian Safari Ramadhan di Kecamatan Sape ditutup dengan penyampaian ceramah agama Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan 1445 H yang disampaikan oleh Ustadz DR. Nasaruddin, M.Pd.I.
Dala uraian hikmah Nuzulul Quran Ustadz DR. Nasaruddin, M.Pd.I. mengatakan bahwa Al Qur`an memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat dan berharap dijadikan sebagai pedoman dan sumber hukum yang menjadi kewajiban dan di imani, karena Al Quran diturunkan untuk penyempurnaan kitab suci sebelumnya." Terangnya.
Turut hadir dalam ragkaian kegiatan dimaksud antara lain, Wakil Bupati H.Dahlan M. Noer, Pj. Sekda Suwandi, ST, MT, Staf Ahli, Asisten, Kepala Kantor Kementerian Agama H. Mujiburahman, S.Ag, para Alim ulama dan tokoh masyarakat serta Pimpinan OPD, Kabag lingkup Setda, Camat Sape Muhammad Akbar, SP, M.Si, berserta Muspika Sape, dan Kades Se-kecamatan Sape,.
Momentum kegiatan tersebut dilakukan penyerahan paket bantuan kitab suci Al-Qur'an dari Pemerintah Kabupaten Bima oleh Wabup Dahlan M. Noer kepada Camat Sape dan bantuan Al-Qur'an dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima oleh Pj. Sekda Suwandi kepada pengurus Masjid Al Hidayah Sangia.
Beberapa sumber BidikNews,net menyikapi Pesan pesan tulus yang disampaikan Bupati Bima Hj. Dinda Dhamayanti Putri diatas sebagai sebuah panggilan jiwa serta tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin sekaligus seorang ibu. Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna, tentu mengenalkan adab dimulai sebelum anak usia baligh.
Dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa pentingnya mengajarkan adab adalah salah satu kewajiban orang tua karena merupakan bagian dari pendidikan untuk menunjang kepribadian anak.,
Pertama, menanamkan akidah kepada anak. Akidah adalah pondasi bagi tegaknya bangunan agama. Jika akidah tertanam dengan benar maka akan terpancar dalam kepribadiannya. Anak akan menjadi sosok yang beriman, berkepribadian kuat, selalu berhati-hati dalam berperilaku karena merasa di awasi oleh Allah.
Kedua, memberikan keteladanan. Anak adalah peniru ulung, ketika kita ingin mengajarkan adab kepada anak maka kita harus lebih dahulu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti membiasakan minta izin ketika mau memasuki kamar anak, meminta maaf ketika orang tua bersalah, berkata santun. Dengan begitu anak akan memiliki contoh nyata yang bisa mereka tiru.
Ketiga, menanamkan adab melalui cerita. Anak memiliki daya khayal yang tinggi, maka orang tua bisa membacakan kisah para Rasul dan sahabat, tentang ketinggian adab mereka untuk mengenalkan adab kepada anak-anak, misalnya menceritakan bagaimana Rasulullah makan dan minum, berbicara, bersikap kepada yang lebih tua, sehingga anak akan memiliki gambaran yang jelas tentang nilai yang kita tanamakan.
Keempat, menjauhkan anak dari lingkungan yang kurang baik. Tidak adanya penerapan sistem Islam kaffah memaksa keluarga muslim untuk bersikap ekstra hati-hati dalam menjaga sang buah hati. Bisa jadi di rumah sudah dibekali akhlakul karimah, adab yang baik tetapi jika lingkungan kurang baik maka bisa jadi anak akan terpengaruh, sehingga penting sekali memastikan dengan siapa anak berteman. Orang tua harus mengarahkan dan menjelaskan kepada anak secara bijak sehingga anak tidak akan protes ketika orang tua terkesan memilihkan teman.
Kelima, selektif memilih tayangan media untuk anak. Tidak bisa dipungkiri era 4. 0 memang menjadi tantangan yang luar biasa bagi keluarga muslim. Orang tua harus bijak memilihkan tayangan untuk anak serta mengontrol aktivitas mereka, orang tua bisa menjelaskan pengaruh negatif dari tontonan yang kurang mendidik dengan menyentuh sisi akidahnya, misalnya dengan cara mengatakan Allah tidak sayang kalau adik nontonnya tayangan yang kurang bagus.
Keenam, bijak memberikan nasihat. Ketika mendapati perilaku anak tidak sesuai syariat maka orang tua berkewajiban menegur dan menasehati dengan cara yang bijak dan bisa diterima akal mereka, berikan contoh bagaimana harus berperilaku yang benar.
Dalam dalam kondisi yang serba permisif seperti saat ini memang menjadi tantangan besar bagi orang tua untuk mendidik putra-putri menjadi generasi yang salih salihah, semoga kita diberi kekuatan oleh Allah untuk menaklukan semua tantangan yang ada sehingga putra-putri kita menjadi generasi emas pewaris peradaban.
Pewarta: TIM
0 Komentar