Kisah Perjalanan Karir Kolonel Sus Rifaid H. Mansyur, Perwira TNI AU Asal Bima


BidikNews.net,Jakarta
- Kolonel Sus Rifaid H. Mansyur, sosok perwira TNI Angkatan Udara yang saat ini menjabat sebagai Kepala Penerangan (Kapen) Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara di Bandung, memiliki perjalanan hidup yang penuh inspirasi dan pengabdian.

Lahir di Bima Kelurahan Pebaraga Kota Bima Prov.NTB pada 31 Desember 1968, Rifaid merupakan putra dari pasangan H. Mansyur Sulkan dan Hj. Jahora Ismail. Sebagai anak kelima dari empat bersaudara, Rifaid tumbuh dalam keluarga yang sederhana namun penuh kasih sayang, dengan tiga saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Sejak kecil, Rifaid dikenal sebagai anak yang rajin dan taat kepada orang tua serta penuh semangat. 

Kehidupannya yang penuh dengan nilai-nilai kejujuran dan kerja keras, mendorongnya untuk mengejar cita-cita sebagai prajurit TNI. 

Tekad kuatnya membawanya untuk menempuh pendidikan militer, hingga akhirnya dilantik Menjadi Letnan Dua (Letda) Angkatan Udara dengan mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Darat (AKMIL) di Magelang dan dilantik oleh Jenderal TNI Faisal Tanjung. 

Penempatan pertama Rifaid adalah di Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabesau), Cilangkap, Jakarta Timur, yang menjadi langkah awal perjalanan panjangnya sebagai abdi negara.

Selama kariernya, Kolonel Rifaid telah bertugas di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua. Setiap penugasan tersebut tidak hanya mengasah keterampilan militernya, tetapi juga memperkaya pengalamannya dalam berinteraksi dengan berbagai budaya dan karakter masyarakat di setiap daerah. 

Hal ini menjadikan Rifaid sebagai seorang perwira yang tidak hanya tangguh di medan tugas, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang keberagaman Indonesia.

Dalam menunjang karier dan kepangkatannya, Kolonel Rifaid telah melalui berbagai pendidikan militer. Ia mengikuti sekolah diantaranya, pendidikan  kualifikasi Kusus Terjun Payung (Para Dasar), Suspa Jurnalis LKBN Antara, Sekkau, dan Sesau, serta pendidikan lainnya yang membuatnya menjadi seorang perwira yang matang secara intelektual dan emosional. Pendidikan ini memberinya bekal yang cukup untuk menjalankan berbagai penugasan yang diberikan kepadanya.

Kolonel Rifaid juga dikenal sebagai prajurit yang tangguh dan berdedikasi. Ia terlibat dalam berbagai operasi militer penting, seperti Satuan Tugas Pengamanan Ibu Kota Jakarta (Reformasi) pada tahun 1998, Operasi Pemulihan Wilayah Ambon pada tahun 1999-2000, Operasi Pemulihan Wilayah Nangroe Aceh Darussalam pada tahun 2000-2005, serta Operasi Penanggulangan Bencana Palu dan Donggala pada tahun 2017. Pengalaman ini membentuk karakter Rifaid menjadi perwira yang tegas, namun tetap humanis dalam menghadapi berbagai situasi sulit.

Sampai dengan saat ini telah memperoleh  Delapan (8) tanda jadi sebagai bentuk atas dedikasi, pengabdian tanpa cacat maupun penugasan yang telah dilaksanakan.  

Pengabdian Rifaid sebagai prajurit TNI Angkatan Udara berjalan dengan lancar tanpa cacat. Kerja keras dan dedikasinya membuahkan hasil dengan meraih pangkat tertinggi dalam kariernya, yaitu Kolonel. 

Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Penerangan di Koharmatau, sebuah posisi yang sangat strategis dalam mendukung tugas-tugas pemeliharaan materiil Angkatan Udara. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan keluarganya, terutama dari kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual.

Di balik kesuksesan kariernya, Kolonel Rifaid juga memiliki kehidupan keluarga yang penuh warna. Dari pernikahan pertamanya dengan Mega Susilawati, S.E., Ak., yang telah wafat pada tahun 2017, ia dikaruniai dua anak perempuan. 

Setelah kepergian istrinya, Rifaid menikah lagi dengan Dwi Heppi Anggraeni, dan dari pernikahan ini, ia memiliki dua anak, seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kehidupan keluarga yang harmonis ini memberikan kekuatan tambahan bagi Rifaid untuk terus berprestasi dan mengabdi kepada negara.

Sebagai seorang perwira, Rifaid dikenal sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul. Sifat inilah yang membuatnya banyak dikenal dan dihormati di lingkungan TNI Angkatan Udara. Bukan hanya sebagai seorang atasan yang tegas, tetapi juga sebagai teman yang selalu siap mendengarkan dan membantu rekan-rekannya.

Selain karier militer yang gemilang, Kolonel Rifaid juga memiliki minat yang mendalam di bidang olahraga, terutama menembak pistol (Laras Pendek). 

Kemampuannya dalam olahraga ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia telah meraih berbagai prestasi dan menjadi juara dalam lomba menembak, baik di lingkungan TNI AU maupun di tingkat nasional (Open). Kemampuan ini menjadi bukti bahwa Rifaid tidak hanya unggul di medan tempur, tetapi juga dalam kompetisi olahraga.


Kolonel Rifaid adalah sosok perwira yang tidak hanya menginspirasi melalui prestasi dan dedikasinya, tetapi juga melalui sifatnya yang humanis dan perhatian terhadap sesama. 

Kisah hidupnya menjadi teladan bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang ingin mengabdikan diri kepada negara melalui jalur militer.

Ia menunjukkan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan kesetiaan, seseorang dapat mencapai puncak karier tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap orang lain.

Di usianya yang semakin matang, Kolonel Sus Rifaid tetap menunjukkan semangat yang tinggi untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. 

Dedikasinya tidak hanya terlihat dalam tugas-tugas yang diembannya, tetapi juga dalam bagaimana ia menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Kolonel Rifaid adalah contoh nyata dari seorang prajurit yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki hati yang lembut dan peduli terhadap sesama.

Profil Kolonel Sus Rifaid H. Mansyur adalah sebuah cerminan dari seorang perwira militer yang berhasil menyeimbangkan antara tugas dan kehidupan pribadi, antara disiplin dan kemanusiaan, serta antara tanggung jawab dan cinta kepada keluarga. Semoga perjalanan hidupnya terus memberikan inspirasi bagi banyak orang di masa mendatang.  ( pewarta Titus)

0 Komentar