Cagub Nomor 3 Sebut Didukung Penuh Presiden Prabowo, Anggota Tim Hukum Iqbal-Dinda Bilang “Kenapa Pihak Lain Kepanasan”

Sudirman, SH.MH.CPM, (kacamata) Anggota TIM Hukum Pasangan Nomor urut 3 (tiga) Iqbal-Dinda

BidikNews.net,Mataram
- Menanggapi rekasi sejumlah pihak yang menyoroti pernyataan Cagub Nomor urut 3 yang menyebut didukung penuh Presiden Prabowo Subianto disikapi serius anggota Tim Hukum pasangan Iqbal-Dinda.

Sudirman, SH.MH.CPM, sekaligus selaku Advokat LBH Komnas HAM NTB yang tergabung dalam Tim Hukum paslon Iqbal Dinda itu mengatakan bahwa, pernyataan Iqbal secara politik memang benar dan wajar.” Tegasnya.

Siapapun yg menggunakan kendaraannya yakin pasti menyebut siapa nama pemiliknya sebab kendaraan tersebut tidak lepas dari nama besar seseorang yang sewaktu-waktu bisa di gunakan,” katanya. 

Partai Gerindra yg di ketuai oleh bapak Prabowo adalah bentuk dukungan nya secara politik selaku presiden terpilih 2024 - 2029, maka sangat wajar Paslon 03 menyebutnya mendapat dukungan Bapak Prabowo Subianto selaku presiden terpilih,”lanjut Sudirman. 

Sudirman mengibaratkan si A memberikan perusahaan kepada si B untuk mengerjakan salah  proyek yang ada di pemerintah, misalnya proyek diknas apakah si A selaku pemilik perusahaan tidak boleh disebut namanya,? kata Sudirman dengan nada tanya, tentu sangat boleh disebut sebab yang bersangkutan adalah pemilik perusahaan, karena legalitas yang tertera di dalam adalah sangat melekat tentu boleh dong disebut,” kata Sudirman.

Ia menjelaskan, secara nyata bahwa Partai Gerinda pemilik Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memberikan dukungan kepada Iqbal Dinda sebagai kendaraan politik, artinya sudah jelas bahwa dukungan secara  politik tidak bisadi pungkiri” Tegasnya.

“Mau beralasan apapun tidak dapat dibantah, bahwa pernyataan Iqbal dalam debat itu sebagai sebuah pengakuan secara yuridis formil bahwa dukungan Partai Gerindra secara politis adalah dukungan Prabowo sebagai Ketum Gerindra,” tegas Sudirman lagi. 


Sudirman mengatakan, ada pun sikap segelintir orang atau kelompok lain disebutnnya sebagai cara-cara yang hanya untuk mnghalangi lajunya tingkat elektabilitas dan popularitas Ikbal-Dinda yang kian naik.

“Kami faham bahwa cara hadang menghadang dalam Politik bagi simpatisan atau relawan para Paslon itu hal wajar dan biasa, tetapi sangat lebih tidak etis dan tidak beretika ketika cara-cara menghadang dengan mempersoalkan tentang dukungan menggunakan nama Prabowo di belakangnya padahal, publik mengetahui bahwa partai Gerindra melekat nama Prabowo Subianto sebagai ketua umumnya,: jelas Sudirman lagi. 

Artinya kalau namanya tidak mau di sebut dalam berbagai kegiatan politik tentu tidak mungkin diberikan kendaraan politik untuk mendukung salah satu calon, memang itu sebuah resiko dalam politik, siap di catut nama, siap di jual nama, siap dihianati, siap kalah siap menang seperti itu politik,” urai Sudirman lagi. 

Ketua umum Gerindra selaku presiden terpilih aja tidak persoalkan karena tahu ini situasi politik, malah yangg lain yg ketar ketir dan kepanasan, jadi kami tahu yang suka lempar statemen adalah bentuk sakit dari sekelompok pemelihara sakit hati,” kata Sudirman tanpa mau menyebut nama siapa yang sakit dan kelompok mana yang pelihara sakit itu.

Sudirman menambahkan, jangankan Iqbal Dinda yg sudah jelas  secara  defakto dan deyure terbukti mendapat dukungan partai Gerindra yang di ketuai oleh Presiden Prabowo Subianto sangat wajar menyebutnya di dukung penuh.” Kata Sudirman.

Sementara para paslon yang tidak dapat dukungan tokoh saja, masih bisa klaim diri didukung penuh salah satu TGH terkemuka NTB, sebagaimana yang beredar di medsos. 

Baru bersepeda bersama, baca buku bersama, nonton motorgp bersama,  dengan salah satu TGH sudah menghebohkan diri di dukung penuh, smntara TGH tersebut berkali-kali membantah bahwa tidak pernah memberikan dukung pada Paslon mana pun tetapi masih saja aploat foto-foto dukungan,” singgung anggota Tim Iqbal-Dinda ini lagi.


Menurut kami sangat tidak baik menyoroti terlalu jauh kalau tidak faham apa yang di sampaikan, dan ini sebagai bentuk ketakutan bahwa Paslon yang didukung khawatir tidak diminati lagi kira-kira begitu,” ujar Sudirman dalam pernyataan sikapnya sebagai Tim Hukum Iqbal-Dinda. 

Dikahir, Sudirman berharap agar kita belajar berdemokrasi yang baik dan benar, dan mengkaji secara seksama peta politik NTB dengan arif dan bijaksana  agar pelaksanaan Pilgub NTB berjalan dengan baik dan sempurna.

Berstatemen bijak lah, kalaupun ada yg kecewa itu hal yang wajar dalam politik, semua perjuangan tidak selalu indah walaupun pada akhir akan Indah pada waktu Melalui Paslon Iqbal Dinda,” kata Sudirman dengan nada politis.

Pewarta: TIM


0 Komentar