Suatu kebanggaan yang tak ternilai bagi kampus besar sekelas Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram karena salah satu dosen terbaiknya terpilih sebagai peserta utusan Asia Tenggara untuk mengikuti kegiatan ”Oman Harmonious Connection 2024” yang diselenggarakan di negara Oman pada Tanggal 7 – 18 November 2024.
BidikNews.net,Mataram,NTB - Zuhrupatul Jannah, MA adalah Dosen prodi IQT Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Mataram, menjadi satu-satunya peserta dari Asia Tenggara dalam kegiatan Oman Harmonious Connection.
Program Kegiatan dengan tajuk "Global youth religion and mediation course" (Kursus Mediator Muda Perdamaian Global) ini bertujuan untuk membangun hubungan harmonis antara Oman dan negara lain melalui kegiatan pertukaran budaya, sosial, dan pendidikan.
Program ini dirancang untuk memperkenalkan peserta kepada budaya Oman, memperkuat kerja sama internasional, serta menciptakan jaringan antarbangsa yang lebih erat. Fokus utama dari Oman Harmonious Connection adalah memperdalam pemahaman peserta mengenai Oman sebagai negara dan masyarakat dengan nilai-nilai budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Oman.
Adapun Peserta pada kegiatan Oman Harmonious Connection tahun 2024 berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Selatan, dan negara Asia Selatan. Dan satu-satunya peserta dari Indonesia (Asia Tenggara) adalah Ibu Zuhrupatul Jannah, MA.
Kegiatan Oman Harmonious Connection merupakan sebuah program yang bertujuan untuk menjalin hubungan antarbudaya dan memperkuat kerjasama internasional melalui berbagai kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan.
Adapun Program kegiatan yang diikuti Zuhrupatul Jannah, MA selama di Oman sebagai berikut:
1. Penyambutan dan Akomodasi: Setibanya di Oman, peserta disambut oleh panitia lokal dan diberikan informasi lebih lanjut mengenai lokasi akomodasi. Mereka biasanya tinggal di penginapan yang telah disediakan, baik itu hotel, asrama, atau rumah sewa yang disesuaikan dengan tujuan program.
2. Kunjungan Budaya: Peserta diperkenalkan dengan berbagai aspek budaya Oman, termasuk kunjungan ke situs bersejarah, museum, dan pusat budaya. Ini bertujuan untuk memperluas pemahaman peserta tentang warisan budaya Oman yang kaya dan beragam.
3. Workshop dan Pelatihan: Selain kunjungan budaya, peserta juga mengikuti workshop yang mencakup berbagai topik, mulai dari seni dan kerajinan tradisional Oman, kuliner, hingga aspek-aspek sosial dan ekonomi. Workshop ini memberikan keterampilan praktis serta memperdalam pemahaman peserta terhadap kehidupan masyarakat Oman.
4. Interaksi Sosial dan Jaringan: Peserta diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan warga lokal dan kelompok internasional lainnya, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti acara komunitas, festival, atau pertemuan dengan pejabat setempat. Ini bertujuan untuk membangun hubungan yang harmonis antara peserta dan masyarakat Oman.
5. Kolaborasi Proyek: Sebagai bagian dari program ini, peserta dapat terlibat dalam proyek kolaboratif yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Proyek ini bisa berupa kegiatan pengabdian masyarakat, pelatihan keterampilan, atau kampanye kesadaran sosial yang melibatkan berbagai pihak.
Zuhrupatul Jannah, MA bersama peserta dari berbagai negara ketika di Oman |
6. Pelatihan Kepemimpinan dan Pemberdayaan: Program ini juga menekankan pengembangan diri melalui pelatihan kepemimpinan, manajemen proyek, serta komunikasi antarbudaya. Peserta dilatih untuk menjadi pemimpin yang dapat bekerja efektif dalam lingkungan internasional dan multikultural.
7. Sesi Diskusi dan Pertukaran Pengetahuan: Sering kali, sesi diskusi diadakan dengan para ahli, akademisi, atau pejabat pemerintah untuk membahas topik-topik penting, seperti pembangunan berkelanjutan, diplomasi internasional, atau isu sosial ekonomi yang relevan bagi Oman dan negara asal peserta.
Secara keseluruhan, Oman Harmonious Connection tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar tentang Oman dan budayanya, tetapi juga memperkenalkan peserta pada pengalaman internasional yang kaya, memperkuat kemampuan mereka dalam berinteraksi secara global, dan mendorong hubungan antarbudaya yang lebih harmonis.
Pewarta: Dae Ompu
0 Komentar