Kisah Alm H.Muhammad Nur Jelang Meninggal, Pagi Bersama Istri dan Anak Kunjungi Lokasi Pemakaman, Malam Dijemput Ajal

Alm. H.Muhammad Nur,SH,MH, mantan Sekda NTB

Kehilangan sesorang membuat rasa sedih dan rindu yang mendalam. Kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup bukan hal yang mudah. Apalagi kehilangan sosok ayah. Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan datangnya kematian. Umur dan ajal seseorang adalah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

BidikNews.net,Mataram, NTB - Khabar meninggalnya tokoh Bima yang baik itu mengejutkan banyak orang. Tak terdengar dari diri alm maupun istri dan anaknya bahwa beliau terganggu kesehatannya. Dalam kesehariannya alm terlihat sehat dan bugar dibarengi dengan tutur dan kata penuh makna yang sering terucap tentang arti kehidupan dalam menanti kematian.

Kalimat-kalimat suci yang kerap terucap dari bibir alm H. Muhammad Nur dalam setiap kesempatan kerap mengingatkan bahwa, kematian merupakan suatu hal yang sudah pasti akan terjadi. Saat takdir Allah SWT telah ditetapkan, seorang hamba tidak dapat lari dari situasi tersebut, Karena kematian tetap akan datang.

Diketahui, Almarhum sebelum meninggal, ia sempatkan diri bersama istri dan anak serta cucu untuk mengunjungi pemakaman keluarga yang disipakannya dilokasi Rade Mbojo di Desa Telagawaru Kecamatan labuapi Kabupaten Lombok Barat.

Prof.DR.H.Muhammad, M.Pd (batik Hijau) bersama tokoh Bima lainnya  ketika dirumah duka

Kepada Istri dan anak, alm berpesan agar dirinya dimakamkan ditempat itu jika nanti dirinya dipanggil oleh Allah SWT. Dalam perjalanan bersama keluarganya itu, tak terlihat tanda-tanda bahwa beliau menderita sakit yang menghawatirkan. Tetapi sepulangnya dari pemakaman itu alm merasakan ada sedikit gangguan dalam dirinya, sehingga ia meminta pada istri dan anak untuk di bawa kerumah sakit.

Dalam perjalanan ke rumah sakit beliau masih sempat berkomunikasi dengan lancar dengan istri dan anaknya, sembari menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerangnya.

Tak lama kemudian setelah ditangani secara medis, Istri dan keluarga harus merelakan dan mengikhlaskan bahwa Beliau lebih dicinta Sang Pencipta. Tokoh pengayom itu mengehmbuskan nafas terakhirnya dihadapan istri tercinta yang telah memberikan tiga orang anak yang sangat dicintainya itu.

“Innalillahi wainnailaihi rajiun,” orang baik itu telah meninggalkan kita semua untuk menjalani kehidupan yang kedua yang dijanjikan Allah SWT.

Kita semua kehilangan seorang tokoh panutan sekaligus sebagai guru yang selalu menuntun kita ke jalan kebaikan. Alm adalah sosok dan pribadi bijak yang senantiasa mengulurkan tangan untuk kemaslahatan ummat. 

Ia selalu mengajarkan bagaimana amal kebaikan itu sebagai sesuatu yang pasti untuk menolong diri di hari kemudian sebagaimana janji Allah dalam Al Qur`an. 

detik-detik jasan alm.HM.Nur ketika dimasukkan dalam linag lahad.

Hal itu dsampaikan Prof.DR.H. Muhammad, M.Pd saat menyampaikan sambutan keluarga ketika prosesi pemakaman almarhum H.Muhammad Nur, SH,MH berlangsung. 

Almarhum meninggal tanggal 24 Desember sebelum memasuki usia ke 67 yang masih tersisa tiga hari yakni tanggal 28 Desember 2024. 

Prof.Dr. Bachtiar juga menceritakan bahwa sebelum meninggal, alm mengundang seluruh anggota pengajian, sobat dan sahabat serta keluarga besarnya untuk acara do`a selamatan dan syukuran pada tanggal 28 Desember 2024 dikediamannya dijalan Arif Rahman Hakim Mataram itu. 

Do`a syukuran tanggal 28 Desember 2024 itu dihajatkan bertepatan dengan usianya yang ke 67. Namun Allah berkehendak lain, Do`a bersama yang dihajatkan alm nampaknya dilaksanakan bertepatan dengan hari ke tiga kepergian alm menghadap Sang Ilahi Rabby,” tutur Prof Bachtiar sembari menahan haru.

Dimata Prof Bahtiar, kebaikan seorang alm HM.Nur terlalu panjang jika diurai dengan kata dan kalimat. Alm merupakan sosok yang inspiratif bagi semua orang. Pemahamannya tentang pengetahuan islam mengajarkan kita semua menyadari arti kehidupan sebelum kematian. Beliau adalah guru kita semua,” kata Prof. Bachtiar. 

Kami semua Mengikhlaskan Kepergianmu Ayahku..

Kalimat singkat itu sebagai satu ungkapan hati sekaligus pengobat rindu istri dan anak kepada ayahanda yang selama ini menyayangi mereka ketika bersama mengarungi kehidupan bahtera rumah tangga.

Istri dan anak Ikhlas melepas kepergian ayah yang dicintai

Bagi anak dan istri serta cucunya, kepergian ayahanda HM.Nur membuat rasa haru dan duka yang sangat mendalam. Bagi istri dan anak anak-anaknya, Alm Ayahanda HM.Nur adalah sosok yang paling dicintai di bumi ini. Beliau adalah orang yang memahami apapun tentang istri dan anaknya. 

Kata-kata ayahanda yang kerap terucap pun turut menjadi bagian dari perbuatannya. Sampai saat ini masih terekam jelas pada memori Istri dan anak maupun keluarga serta sahabat dan orang-orang dekatnya bahwa, beliau tak pernah membuat orang lain tersakiti dengan suara dan kata-kata yang terucap.

Meski demikian Ayahanda HM.Nur bukanlah manusia sempurna, Tapi dimata Istri dan anak beliau adalah bapak terbaik yang sangat disyukuri oleh mereka. Tentunya, Istri dan anak-anaknya serta orang-orang yang mengenal almarhum masih merasakan kehadirannya. 

Dalam keluarga, ayah merupakan seorang yang melindungi dan memberi kekuatan. Tak hanya itu, ayah juga merupakan pemimpin dalam keluarga. Kehilangan sosok ayah menjadi hal yang sangat berat. Saat ia pergi untuk selama lamanya, ada lubang kerinduan yang menganga dalam hati.

Pj. Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Hasanuddin menyampaikan ucapan duka yang mendalam kepada istri dan anak ketika prosesi pemakaman alm HM.Nur

Tak hanya itu, kehilangan seorang ayah tercinta menjadi momen paling berat bagi istri dan anak serta keluarga. Kehilangan orang yang paling dicintai membuat dunia terasa runtuh dan penuh keputusasaan. Tapi kami sadar, Ayah pergi meninggalkan kami karena Allah lebih menyayangi mu Ayah. 

Selamat jalan ayahku, semoga ayah tenang di alam sana untuk mejalani kehidupa selanjutnay yang dijanjikkan Allah SWT.

Pada bagian lain Ketua Rukun Keluarga Bima Pulau Lombok (RKBPL), DR.H. Muhammad Irwan,MP tak tak mampu menahan haru atas kepergian almarhum. Atas nama seluruh warga Bima Pulau Lombok meymapiakn ucapan duka yang mendalam kepada istri dan anak serta cucu almarhum.

Dimata warga Bima, almarhum adalah sosok yang baik dan bersahaja. Ada banyak contoh dan teladan yang dapat diambil dari setiap ucapan dan perbuatan beliau selama bersama kami," tutut HMuh. Irwan menahan tangis.

Beliau sosok yang menuntun kita semua kepada hal-hal baik. Ada banyak jejak yang ditorehkan beliau untuk diingat sepanjang kenangan. Pengabdiannya untuk kemaslahatan ummat tak dapat dilukiskan dengan kata-kata, tetapi akan selalu terpatri dalam sanubari karena pengabdiannya untuk ummat dan masyarakat tak ternilai.

Foto kenangan Pengurus RKBPL bersama alm.HM.Nurdi Taman "Rade Mbojo" Religi

Dalam setiap kesempatan jika bersama di lokasi pemakanman “Rade Mbojo” kata Muhammad Irwan, almarhum senantiasa mengingatkan kepada kita bahwa kematian bisa menjadi pengalaman yang manis jika kita percaya bahwa ia datang dari Tuhan atau Sang Pencipta. 

Almarhum HM.Nur juga tutur Muhammad Irwan senantiasa mengajarkan kepada kita untuk memandang kematian dengan keyakinan bahwa itu adalah bagian dari rencana Ilahi yang membawa kita lebih dekat dengan Tuhan.

Banyak hal yang dapat membantu kita di akhirat kelak, di antaranya amalan-amalan selama di dunia dan ibadah yang kita lakukan. Untuk itu kita harus selalu mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat lagi bagi keluarga dan masyarakat. 

Kematian akan menjadi pemutus segala kenikmatan dan kebahagiaan yang dirasakan di dunia. Harta kekayaan, jabatan, dan keluarga semua akan ditinggalkan karena bekal yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan ke negeri akhirat hanyalah amal.” Ujar Muhammad Irwan menirukan kalimat-kalimat penuh makna yang terucap dari bibir almarhum sembari menyeka airmata.

Pewarta: Dae Ompu


0 Komentar