Pengantin Lansia di Wonogiri, Cinta Bersemi Ketika Mencari Rumput Kambing


BidikNews.net,Wonogiri
- Pernikahan Ngatimin, pria berusia 64 tahun dengan Satinem (89) menjadi viral karena usia kedua pengantin itu yang tidak lagi muda. Mereka melaksanakan ijab kabul pada Selasa (3/12/2024) lalu di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Giritontro, Wonogiri.

Kisah percintaan kedua pengantin itu ternyata cukup panjang. Layaknya pasangan muda, keduanya juga melakukan pendekatan yang mana berlangsung sejak dua tahun lalu.

Ngatimin menceritakan awal mula dirinya kenal hingga menikahi Satinem. Awalnya Ngatimin bekerja di ladang atau sawah milik orang yang lokasinya berada di timur rumah Satinem.

Tribunsolo.Com, Wonogiri, merilis, Ngatimin sendiri merupakan warga Jatirejo Kecamatan Eromoko. Sementara Satinem merupakan warga Dusun Sawit Lor Desa Pucanganom Kecamatan Giritontro.

Saat bekerja di sawah, Ngatimin mengaku kerap melihat Satinem mencari rumput. Ngatimin kemudian merasa kasihan dengan kondisi atau cara berjalan Ngatinem saat membawa rumput.

"Saben dinten deyak-deyek pados pakan (Setiap hari mencari rumput), gendongi pakan kambing. Pikiran kula boten tekan," kata dia, Sabtu (7/12/2024).

Kurang lebih dua tahun keduanya saling mengenal, akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Usai menikah, Ngatimin mengaku tidak memiliki rencana apapun. "Malam pertama menikah cuma jagongan (ngobrol) biasa," jelasnya.

Sementara itu, Satinem mengaku selama masa kenal itu, ia sering dibantu oleh Ngatimin untuk mencari pakan kambing yang ia pelihara. Selain itu, ia juga merasa kesepian di usianya yang sudah tua ini.

Diketahui, Satinem hidup sebatang kara di rumahnya. "Sakit malam-malam mboten enten tiang (kalau sakit tidak ada orang yang mengurus). Sareng ngoten (karena begitu), saya nikah," ujarnya.

Selama ini Satinem juga bekerja menggarap sawah milik orang lain. Sehingga sejak dua tahun terakhir sering bertemu dengan Ngatimin. Meski demikian, saat itu Satinem sempat bingung dengan biaya pernikahannya.

Akhirnya ia meminjam uang tetangga untuk mencukupi kebutuhan pernikahan. Usai menikah, ia merasa sudah lebih tenang karena sudah ada Ngatimin, suaminya. Mereka hidup berdua di rumah Satinem.

"Raos kulo (rasa saya setelah menikah) pun enten kanca (sudah ada teman). Pikiran sudah lumayan," pungkasnya.

Pewarta: TIM


0 Komentar