Andi Ibrahim, bekas Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan Mesin Upal.
BidikNews.net,Makassar - Cara Andi Ibrahim, dosen sekaligus Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar membawa mesin uang palsu berbobot 3 ton ke kampus terungkap.
Karena besar, satpam kampus pun sebenarnya sudah curiga. Tapi Andi Ibrahim punya siasat mengelabui. Mesin uang palsu tersebut bukan mesin ecek-ecek. Harganya Rp600 juta dan beratnya mencapai 3 ton.Tenaga 25 orang disebut tak sanggup mengangkatnya.
Ternyata, Andi Ibrahim dan komplotannya membawa mesin cetak uang palsu tersebut dalam keadaan sepi di malam hari.
Satpam Kampus II UIN Alauddin terletak di Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, yang awalnya sudah curiga percaya. Bangkapos.Com merilis, Andi Ibrahim Cs beralasan mesin tersebut adalah mesin cetak buku.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar menyebut mesin cetak berukuran besar itu dibawa para tersangka menggunakan forklift.
Menurutnya, pada saat dibawa masuk ke kampus tersebut tersangka sempat ditanya oleh security/satpam setempat. Namun tersangka berdalih mesin tersebut untuk mencetak buku dan akan disimpan di perpustakaan.
Sementara itu, Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan setelah dilakukan rekonstruksi pihaknya mengetahui cara tersangka membawa masuk mesin pencetak uang palsu ke kampus tersebut. Dia menyebut mesin cetak uang palsu beratnya hampir 3 ton.
"Tersangka membawa mesin cetak uang palsu ke kampus tersebut menggunakan alat papan untuk memasukkan itu untuk memudahkan mendorong," katanya.
"Karena waktu rekonstruksi itu kita coba 25 personel untuk angkat mesin tersebut tidak bisa terangkat. Tapi kalau didorong pakai papan bisa. Dan saat rekonstruksi ada beberapa lantai pecah pada saat dimasukkan oleh tersangka di salah satu ruangan bekas toilet di perpustakaan," jelasnya.
Pewarta: TIM
0 Komentar