BidikNews.net, Jakarta - Seiring dengan komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto untuk memerangi penyalahgunaan dan perdagangan narkoba yang menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa disikapi serius warga Bima NTB yang ada Dijabodetabek.
Warga Bima NTB yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bima Anti Narkoba atau yang diberi nama FormasBAN itu di ketuai Purnawirawan TNI Muhidin.
Terbentuknya FormasBAN sebagai akibat dari maraknya peredaran Narkotika di wilayah Bima khusnya dan provinsi NTB umumnya yang gencar disuarakan para aktifis melalui media sosial seperti yang dilakukan oleh seorang perempuan pemberani melalui akun Fb yang bernama Badai NTB.
Bahkan dalam pernyataan sikapnya, FormasBAN menyebut kejahatan Narkotika yang marak di Bima khusnya dan NTB umumnya sebagai “Teroris” jenis lain yang mengancam keselamatan generasi dan bangsa.
Sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto Sebagai pemimpin bangsa, FormasBAN akan mendukung penuh upaya Presiden Prabowo yang ingin memastikan setiap langkah penanganan dilaksanakan secara terukur melalui kerja sama lintas institusi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Komitmen Presiden Prabowo memberantas kejahatan Narkotika yang menyerang bangsa dan Negara Indonesia termasuk wilayah provinsi NTB yang kini dianggap sebagai ladang bisnis narkotika yang menggiurkan bukan lagi basa-basi.
Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Peru, Dina Boluarte |
Dalam pertemuan tersebut Presiden Peru Dina Boluarte mendukung upaya pemerintah RI memberantas narkoba dengan meluncurkan megaport Shanghai, pusat logistik baru di kawasan Amerika Selatan, yang diproyeksikan dapat memperkuat pengawasan terhadap jalur perdagangan ilegal, termasuk narkoba.
Keseriusan Presiden Prabowo Subianto memberantas kejahatan Narkotika di Negara ini juga dibuktikan dengan dibentuknya satuan tugas khusus di bawah komando TNI. Satuan tugas ini memiliki tugas utama mencegah, memantau, dan menindak pelanggaran-pelanggaran serius seperti penyelundupan, judi online, korupsi, dan narkoba.
Sekitar 1.200 personel dari berbagai satuan TNI dikerahkan dan didukung oleh institusi seperti Polri, Bea Cukai, BNN, PPATK, dan Imigrasi untuk memerangi pertedaran narkotika yang kini mengancam keselamatan bangsa.
Presiden Prabowo juga mendukung pembentukan desk pemberantasan narkoba yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Desk ini melibatkan 24 kementerian dan lembaga sebagai anggota, dengan pembagian tugas yang terstruktur ke dalam lima kelompok kerja (pokja).
Di sisi lain, Pokja Gakkum bertugas mengungkap jaringan peredaran narkoba hingga ke tingkat siber dan mentransformasi daerah rawan narkoba menjadi kawasan bebas narkoba. Pokja ini juga bertugas mendeteksi dan menindak tempat produksi narkoba, termasuk laboratorium tersembunyi.
Pokja TPPU, yang berkolaborasi dengan PPATK, bertugas memetakan dan menindak tindak pidana pencucian uang yang terkait dengan narkoba. Aset-aset hasil kejahatan narkoba akan ditelusuri dan disita untuk dikembalikan kepada negara.
Berikut pernyataan sikap sekaligus Ultimatum yang disampaikan Ketua FormasBAN Kolonel Purnawirawan TNI Muhidin :
Pertama, Mengutuk keras perbuatan penjahat narkotika di Bima karena atas perbuatan mereka membuat generasi muda mengalami kerusakan akhlak, mental dan jiwa sakit, degradasi moral sosial dan tingkat pendidikan rendah.
Kedua, melihat kenyataan yang dialami oleh remaja dan masyarakat di Bima, narkoba yang begitu agresif dan masif maka dapat dikatakan bahwa sesungguhnya mereka para pengedar merupakan “TERORIS” jenis lain.
Tiga, mendesak pemerintah kabupaten/kota dan Provinsi NTB untuk membuat kebijakan dan langkah-langkah preventif yang untuk menanggulangi peredaran dan pencegahan penggunaan narkoba.
Empat, mendesak aparat penegak hukum Kapolres Bima Kapolres Kota Bima, Dandim, Danrem, Kapolda NTB, BNN, Kapolri Pangdam untuk mengambil tindakan keras terhadap para pengedar yang mengambil keuntungan dari masalah narkoba.
Lima, diminta kepada APH agar segera menindaklanjuti Laporan masyarakat, dan memberikan perlindungan terhadap perorangan aktivis organisasi yang melakukan perlawanan dan menyuarakan bahaya narkoba di Bima.
Enam, memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam perang melawan narkoba.
Karena itu Forum masyarakat Bima Anti Narkoba Jabodetabek mengajak seluruh masyarakat tokoh masyarakat tokoh agama Pemuda perempuan aktivis sosial kemanusiaan dan para orang tua untuk kehidupan langsung dalam proses pencegahan pengawasan dan pelaporan peredaran dan pengguna narkoba di lingkungan masing-masing.
Pewarta: TIM
0 Komentar