Guru besar adalah jabatan akademik tertinggi yang diraih oleh seorang pendidik sekaligus peneliti dengan berbagai proses tahapan sehingga karyanya dapat bermanfaat untuk masyarakat luas sebagai wujud dalam pengabdian pada bidang akademis.
Pengukuhan ini dilakukan melalui Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 828 Tahun 2024 tentang Penetapan Guru Besar, di mana UIN Mataram menjadi salah satu perguruan tinggi dengan kontributor profesor terbanyak se-Indonesia. Selasa, 25/03/2025
Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas pencapaian ini.
“Alhamdulillah, di bulan Romadhon yang penuh berkah ini, UIN Mataram kembali menorehkan prestasi gemilang. Sembilan dosen kita berhasil meraih gelar tertinggi dalam jenjang akademik,” ujarnya dengan penuh haru.
Sembilan dosen UIN Mataram yang berhasil meraih gelar Guru Besar: 1. Prof. Dr. Ahyar, M.Pd. 2. Prof. Dr. Baiq EL Badriati, M.E.I. 3. Prof. Dr. H. Abdul Quddus, M.A. 3. Prof. Dr. H. Jumarim, M.H.I. 4. Prof. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd. 5. Prof. Dr. H. M. Zaidi, M.Ag. 6. Prof. Dr. Muhammad Harfin Zuhdi, M.A. 7. Prof. Dr. Nikmatullah, M.A. 8. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Ag.
Prestasi ini semakin mengokohkan posisi UIN Mataram sebagai pelopor pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia Timur.
Selain itu, Profesor juga memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.
Pewarta: TIM
Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag., menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas pencapaian ini.
“Alhamdulillah, di bulan Romadhon yang penuh berkah ini, UIN Mataram kembali menorehkan prestasi gemilang. Sembilan dosen kita berhasil meraih gelar tertinggi dalam jenjang akademik,” ujarnya dengan penuh haru.
Sembilan dosen UIN Mataram yang berhasil meraih gelar Guru Besar: 1. Prof. Dr. Ahyar, M.Pd. 2. Prof. Dr. Baiq EL Badriati, M.E.I. 3. Prof. Dr. H. Abdul Quddus, M.A. 3. Prof. Dr. H. Jumarim, M.H.I. 4. Prof. Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd. 5. Prof. Dr. H. M. Zaidi, M.Ag. 6. Prof. Dr. Muhammad Harfin Zuhdi, M.A. 7. Prof. Dr. Nikmatullah, M.A. 8. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Ag.
Prestasi ini semakin mengokohkan posisi UIN Mataram sebagai pelopor pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia Timur.
Proses seleksi yang ketat meliputi penilaian karya ilmiah, orasi ilmiah, dan peer review selama bertahun-tahun membuktikan kapasitas akademik para dosen tersebut.
“Kesembilan profesor baru ini merupakan duta keilmuan yang akan memperkuat tradisi akademik UIN Mataram,” jelas Prof. Masnun.
“Mereka adalah bukti nyata komitmen kami dalam mencetak intelektual muslim yang unggul dan berkarakter.” lanjutnya.
Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi UIN Mataram sebagai kiblat pendidikan Islam di Indonesia bagian timur." tegas Prof. Masnun.
Proses seleksi yang ketat dan berjenjang selama bertahun-tahun membuktikan dedikasi dan kompetensi akademik para dosen tersebut." ujarnya.
“Ini bukan sekadar prestasi individu, tetapi kebanggaan bersama seluruh civitas akademika UIN Mataram,” tegas Prof. Masnun.
“Kesembilan profesor baru ini merupakan duta keilmuan yang akan memperkuat tradisi akademik UIN Mataram,” jelas Prof. Masnun.
“Mereka adalah bukti nyata komitmen kami dalam mencetak intelektual muslim yang unggul dan berkarakter.” lanjutnya.
Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi UIN Mataram sebagai kiblat pendidikan Islam di Indonesia bagian timur." tegas Prof. Masnun.
Proses seleksi yang ketat dan berjenjang selama bertahun-tahun membuktikan dedikasi dan kompetensi akademik para dosen tersebut." ujarnya.
“Ini bukan sekadar prestasi individu, tetapi kebanggaan bersama seluruh civitas akademika UIN Mataram,” tegas Prof. Masnun.
“Di bulan suci Romadhon ini, kita patut bersyukur atas karunia yang luar biasa ini.” kata Prof. masnun dengan nada bangga campur haru.
Acara pengukuhan rencananya akan dilaksanakan secara resmi oleh Kementerian Agama RI dalam waktu dekat. Momen bersejarah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dosen-dosen muda untuk terus berkarya dan berdedikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Acara pengukuhan rencananya akan dilaksanakan secara resmi oleh Kementerian Agama RI dalam waktu dekat. Momen bersejarah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dosen-dosen muda untuk terus berkarya dan berdedikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Tentunya masyarakat NTB khususnya dan umat Islam sangat bangga dengan prestasi yang diukir para dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, karena masyarakat memandang bahwa untuk menjadi seorang profesor (Guru Besar) tidak lah mudah.
Berbagai persyaratan dengan kuantitas dan kualitas tertentu yang harus dipenuhi. Misalnya pengalaman mengajar minimal 10 tahun hingga membuat buku ataupun jurnal ilmiah penelitian dengan kualitas yang berbobot dan terpublikasi internasional.
Selain itu, Profesor juga memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.
Sudah tentu menjadi Guru Besar bukan akhir dari karir seorang dosen, namun menjadi semangat yang senantiasa membangkitkan inspirasi baru guna melahirkan karya yang lebih cemerlang dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. (Sumber Humas UIN Mataram)
Pewarta: TIM
0 Komentar